tag:blogger.com,1999:blog-9459489750036173212024-03-13T10:44:16.531-07:00Suara SastraInformasi Pendidikan Sastra dan BahasaUnknownnoreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-945948975003617321.post-57310037427111861972019-03-20T23:02:00.001-07:002019-03-20T23:02:41.965-07:00Pengertian, Struktur, dan Jenis-Jenis Artikel Menurut Ahli <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-3kJZDEZ0PBk/XJMozLWr6II/AAAAAAAAAUw/qCJToAbKwW8K873ojhhbR4qV1uJj63mpQCLcBGAs/s1600/struktur%2Bartikel.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="865" src="https://3.bp.blogspot.com/-3kJZDEZ0PBk/XJMozLWr6II/AAAAAAAAAUw/qCJToAbKwW8K873ojhhbR4qV1uJj63mpQCLcBGAs/s1600/struktur%2Bartikel.jpeg" /></a></div>
<h2>
<br /></h2>
<h2>
Struktur Artikel </h2>
Bambang Rahino Setokoesoemo (2002: 92-95) menyampaikan bahwa artikel
memiliki empat struktur bangunan, adapun <a href="https://sastrawacana.id/struktur-dan-jenis-artikel/">struktur artikel</a> adalah sebagai berikut:<br />
<br /><div id="kode-iklan-tengah1">
</div>
<h3>
1. Pembuka (<i>lead</i>)</h3>
Pembuka (lead) adalah alinea pertama pada artikel. Adapun pembuka ini terdiri dari
prolog, <i>lead, </i>intro, atau teras yang umumnya disebut dengan
pembuka. Isinya adalah uraian aktual yang penting untuk
dijadikan pijakan pada pembahasan artikel berikutnya.<br />
<br /><div id="baca-juga">
</div>
Pada bagian pembuka, penulis harus bisa memberi uraian peristiwa,
pernyataan, rangkaian kejadian, kutipan kata
bernyali dan sebagainya. Jika penulis jeli dalam menguraikan
peristiwa yang akan dituangkan dalam artikel, maka bagian pembuka akan
menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran dengan isi selanjutnya.<br />
<br />
<h3>
2. Leher</h3>
Pada bagian ini disambungkan teras dengan isi materi yang akan disajikan
dalam artikel. Bagian ini sering disebut sebagai jembatan atau pengait. Isi
bagian leher artikel ini menyampaikan pernyataan atau uraian yang
mengungkapkan suatu permasalahan. Jelasnya, bagian ini menghubungkan antara
kepala dengan perut artikel yang kita rencanakan.
<br />
<br />
<h3>
3. Isi/tubuh</h3>
Bagian isi artikel merupakan bagian yang paling penting dalam proses
penulisan artikel, karena di bagian inilah segala permasalahan dituangkan.
Bagian ini berupa uraian eksplanasi. Caranya dengan mengungkapkan
permasalahan yang ingin dikupas. Usahakan tetap terjaga fokusnya, jangan
sampai keluar dari fokus permasalahan.
<br />
<br /><div id="kode-iklan-tengah2">
</div>
<h3>
4. Alinea penutup</h3>
Bagian akhir dari artikel biasa disebut antiklimaks, kaki, atau <i>ending </i>dari suatu artikel. Bagian ini berisi kalimat kunci yang
merangkum pembahasan kedalam bentuk simpulanyang ringkas dan jelas. Dalam
membuat ending yang baik, kita harus mengaitkan kembali teras, prolog, isi,
dan materi artikel dengan runtut agar tercapai suatu kesatuan yang utuh <br />
<br />
<br />
<h2>
<b>Jenis-Jenis Artikel</b></h2>
Tartono (2005: 85-86) mengemukakan jenis-jenis artikel berdasarkan siapa
penulisnya dan fungsi/kepentingannya. Beradasarkan penulisnya, ada artikel
redaksi dan ada artikel umum.<br />
<br />
Artikel redaksi adalah artikel tulisan yang
digarap oleh redaksi di bawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit.
Sedangkan artikel umum merupakan tulisan yang ditulis oleh masyarakat umum
yang dipublikasikan di media.
<br />
<br />
Berdasarkan fungsinya atau kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel
sponsor. Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi. Artikel
sponsor adalah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.<br />
<br />
Bambang Rahino setokoesoemo (2002: 10) telah membagi jenis artikel
berdasarkan sudut pandang penulisnya menjadi lima jenis. Diantaranya
sebagai berikut:<br />
<br />
<h3>
1. Artikel eksploratif</h3>
Artikel eksploratif adalah artikel yang mengungkapkan fakta-fakta
berdasarkan kajian dari penulisnya. Jenis artikel ini cocok untuk
menguraikan penemuan-penemuan baru, misalnya seseorang menemukan
benda-benda antik peninggalan zaman purba.<br />
<br />
<h3>
2. Artikel eksplanatif</h3>
Eskplanasi secara bahasa adalah menerangkan. Artikel ekspalanatif adalah
artikel yang isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami pembaca.
Misalnya, ketika presiden ingin membubarkan parlemen (DPR) dengan sebutan
dekret presiden. Hal ini mnegundang berbagai reaksi dan tanggapan dari para
pengamat.<br />
<br />
<h3>
3. Artikel deskriptif</h3>
Artikel deskriptif adalah artikel yang menggambarkan suatu permasalahan
yang terjadi di tengah masyarakat sehingga dapat diketahui apa yang
sebenarnya terjadi.<br />
<br />
Jenis artikel ini mirip dengan laporan atau reportase.
Bedanya, jika laporan atau reportase hanya memaparkan fakta saja, sedangkan
artikel, penulisnya bisa memasukkan opini untuk memperjelas masalah yang
digambarkan itu.<br />
<br />
Misalnya, ketika terjadi bentrok antara mahasiswa dan
aparat keamanan dalma peristiwa demonstrasi, seorang penulis yang kebetulan
menyaksikan kejadian tersebut bisa menuliskannya dalam bentuk artikel
dengan cara mengungkapkan fakta di lapangan dilengkapi dengan pendapat dari
penulis tersebut.
<br />
<br />
<h3>
4. Artikel prediktif</h3>
Artikel prediktif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan
tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari berdasarkan perhitungan
penulisnya. Misalnya, ketika Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku
bunga deposito, seorang pengamat ekonomi memperkirakan atau memprediksikan
kelak di kemudian hari bakal banyak deposan (orang yang memiliki simpanan
deposito) memindahkan uangnya ke luar negeri.
<br />
<br />
<h3>
5. Artikel preskriptif</h3>
Artikel semacam ini adalah artikel yang memberikan tuntunan kepada pembaca
untuk melakukan sesuatu sehingga tidak mengalami kesalahan dan kekeliruan.
Misalnya artikel tentang bagaimana caranya mengurus paspor, KTP, atau SIM
tanpa melalui perantara. Penjelasan mendetail yang sifatnya menuntun
pembaca sangatlah diperlukan.
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-945948975003617321.post-72076135536302085402019-03-20T22:59:00.000-07:002019-03-20T22:59:14.429-07:00Pengertian Hikayat Lengkap (Unsur, Jenis, Ciri-Ciri)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-hNqSlwnvxOY/XJMoBusj_iI/AAAAAAAAAUo/CEgoLNdrSsQP3-BaOrvILmer3cu8QlNjQCLcBGAs/s1600/hikayat.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="850" src="https://2.bp.blogspot.com/-hNqSlwnvxOY/XJMoBusj_iI/AAAAAAAAAUo/CEgoLNdrSsQP3-BaOrvILmer3cu8QlNjQCLcBGAs/s1600/hikayat.jpeg" /></a></div>
<h2>
<br /></h2>
<h2>
Pengertian Hikayat</h2>
<a href="https://sastrawacana.id/pengertian-hikayat-lengkap/">Hikayat</a>
adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan
keluarga istana atau kaum bangsawa, orang-orang ternama, orang suci di
sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan dan mukjizat tokoh
utamanya.<br />
<br /><div id="kode-iklan-tengah1">
</div>
Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup, yang
didalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal dan penuh
keajaiban.<br />
<br /><div id="baca-juga">
</div>
Sedangkan menurut bahasa, hikayat berasal dari Bahasa Arab, yaitu “Haka” yang artinya bercerita atau menceritakan.<br />
<br />
<h3>
Ciri-Ciri Hikayat</h3>
<ul>
<li>Anonim</li>
<li>Statis</li>
<li>Komunal</li>
<li>Bahasa Klise</li>
<li>Tradisional</li>
<li>Didaktis</li>
<li>Magis</li>
</ul>
<h3>
Unsur Hikayat</h3>
<ul>
<li>Tema</li>
<li>Latar</li>
<li>Alur</li>
<li>Amanat</li>
<li>Tokoh</li>
<li>Sudut pandang</li>
<li>Gaya</li>
</ul>
<h3>
</h3>
<h3>
Jenis-jenis Hikayat</h3>
<h4>
1. Jenis Hikayat berdasarkan Isinya</h4>
<ul>
<li>Cerita Rakyat</li>
<li>Epos India</li>
<li>Cerita dari Jawa</li>
<li>Cerita-cerita Islam</li>
<li>Sejarah dan Biografi</li>
<li>Cerita berbingkat</li>
</ul>
<h4>
2. Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya</h4>
<ul>
<li>Melayu Asli</li>
<li>Contoh Hikayat Melayu Asli :</li>
<li>Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam)</li>
<li>Hikayat Si Miskin (bercampur unsur islam)</li>
<li>Hikayat Indera Bangsawan</li>
<li>Hikayat Malim Deman</li>
<li>Pengaruh Jawa</li>
</ul>
<h4>
3. Hikayat yang memiliki pengaruh Jawa</h4>
<ul>
<li>Hikayat Panji Semirang</li>
<li>Hikayat Cekel Weneng Pati</li>
<li>Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)</li>
<li>Pengaruh Hindu (India)</li>
</ul>
<h4>
4. Hikayat pengaruh India</h4>
<ul>
<li>Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)</li>
<li>Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)</li>
<li>Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)</li>
<li>Hikayat Bayan Budiman</li>
</ul>
<h4>
5. Pengaruh Arab-Persia</h4>
<ul>
<li>Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)</li>
<li>Hikayat Bachtiar</li>
<li>Hikayat Seribu Satu Malam</li>
</ul>
Unknownnoreply@blogger.com0